Wednesday, August 12, 2015

Ratusan Mahasiswa STAI SNI Kembali Bergejolak



          
Dinilai Arogan, Pengurus YP3SNI Didesak Mundur





Solok, Pusako— Sekolah Tinggi Agama Islam Solok Nan Indah (STAI SNI) kembali bergejolak,  ratusan mahasiswa bersama pihak penyenggara akademisi gelar demonstrasi disertai aksi bakar bangku di halaman kampus, Jumat (7/8). Melalui aksi tersebut, pengurus yayasan pun didesak segera mundur dari jabatan, karena selama ini dinilai  arogan, serta tidak peduli terhadap nasib STAI SNI sendiri.






Luapan kemarahan mahasiswa sepanjang siang itu juga mendadak pecah, menyusul keluarnya Surat Keputusan (SK) pemberhentian jabatan secara sepihak terhadap Ketua STAI SNI, Muharizal, oleh Yayasan Pembinaan Pengembangan Pendidikan Solok Nan Indah (YP3SNI), tertanggal 5 Agustus 2015, ditandatangani Ketua YP3SNI, Yuresman Wahit.  Dmana dalam surat pemecatan bernomor; 031/YP3-SNI/Kpts/VIII/2005, disebutkan jika Ketua SNI, Muharizal, tidak lagi punya kesamaan visi- misi.  






Mestinya sesuai aturan, pemberhentian seorang pimpinan perguruan tinggi swasta (PTS) harus melalui rapat senat, alasannya jelas, serta mengacu pada ketentuan hukum yang digariskan Kemendikbud. Dengan adanya pemecatan ini, juga berarti STAI SNI kurun waktu 2012-2015 telah 8 kali melakukan pergantian pimpinan.






Begitupun segudang persoalan lainnya yang menurut mahasiswa maupun penyelenggara STAI SNI sendiri tak lagi bisa ditelorir. Seperti halnya penggunaan uang lembaga bernilai milliaran rupiah oleh yayasan bersumber dari mahasiswa, secara sewenang-wenang dipakai tanpa pertanggung jawaban yang jelas. Hingga akirnya membuat STAI SNI menjadi ngos-ngosan dalam mengurus kebutuhan akedmis, kemahasiswaan.   Saking parahnya, tak jarang pula beberapa bulan terakhir karyawan, pegawai dan dosen dilingkungan STAI SNI harus terpaksa tidak menerima gaji lantaran pos dana di rekening kolap.






Diungkapkan Pembantu Ketua I (Puket I) STAI SNI, Zamrisman, didampingi Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Ool Faizin, serta sejumlah karyawan dan dosen dihadapan ratusan mahasiswa,  sikap dan prilaku Pengurus YP3SNI dibawah kepemimpinan Yuresman Wahit Cs sungguh melampoi batas, hingga tidak lagi bisa ditolerir. Selama mengayomi lembaga pendidikan itu semenjak 2011 silam, tidak pernah menunjukan sikap membangun, membesarkan kampus. Yang ada justru berladang di punggung STAI SNI.






Kebetulan, sambungnya, pengelolaan keuangan yang masuk dari mahasiswa di-plot di dua rekening bank, yakn Bank Nagari untuk yayasan, dan Mandiri untuk STAI SNI. Namun nyatanya, keuangan yang berada di rekening Bank Mandiri milik STAI SNI malah seenaknya digerogoti yayasan untuk berbagai keperluan diluar kepentingan lembaga, dan ketika diminta pertanggungjawabannya malah pihak yayasan marah-marah. Sebaliknya, keuangan yayasan yang berada di Bank Nagari, tidak sedikitpun dapat diutak-atik






Padahal, STAI SNI pada waktu-waktu tertentu sangat membutuhkan dana untuk pembiayaan proses akademis, begitupun untuk kegiatan mahasiswa lainnya sebagaimana diatur perundang-undangan berlaku, ataupun secara statuta.  Sebut saja kegiatan Kuliah Kerja Nyata (Kukerta), seminar, ujian munakhasah (kompre), wisuda dan sebagainya, semuanya baru dapat dilaksanakan atas adanya biaya.






“Semisal, pada bulan Mai-Juni lalu bendaharawan sempat me-cek ketersediaan saldo STAI SNI di Bank Mandiri, diketahui jika dana STAI SNI berjumlah Rp300 juta. Namun begitu akan dilangsungkan acara wisuda baru-baru ini, malah tersisa saja Rp80 juta, setelah dikonfirmasi ternyata dipinjam oleh yayasan. Sampai sekarang tidak dikembalikan, ketika didesak pun enggan untuk membayar,” beber Zamrisman, kecewa berat.






Tidak itu saja, ulasnya, masih banyak persoalan lainnya menimpa STAI SNI, hingga membuat eksistensi perguruan tinggi islam swasta kebanggaan masyarakat Solok akhirnya berjalan terseok-seok. Beruntung atas persoalan tersebut masih ada pihak eksternal mau berbaik hati ingin membantu STAI SNI, semisal peminjaman gedung kantor/perkuliahan di jalan Syekh Kukut oleh Pemerintah Kota (Pemko) Solok.






Atas bergulirnya kenyataan pahit menimpa STAI SNI, segenap civitas akademika telah melayangkan surat pada Pembina Yayasan YP3SNI, ditembuskan ke Pemko Solok, Pemkab Solok, Kopertais Wilayah VI Sumbar, Pemprov Sumbar, serta Ditjen Diktis.






“Kalaulah tidak ada pinjaman gedung ini, entah bagaimanalah jadinya nasib STAI SNI. Toh gedung perkuliahan di tiga lokasi, seperti kampus IV di kawasan By Pass, Kampus V di Tanjung Paku, dan Kampus VI di Jorong Halaban, seluruhnya telah kembali ditarik pemiliknya lantaran habis masa kontrak. Sementara pihak yayasan YP3SNI begitu dokonfirmasi, malah berlepas tangan saja,” jelas guru besar bergelar Professor tersebut.






Ditambahkan ketua BEM STAI SNI, Ool Faizin, jika dalam waktu dekat tidak kunjung dilaksanakan perombakan struktur pengurus ditubuh YP3SNI, mahasiswa STAI SNI akan menggelar aksi susulan lebih besar, serta mendatangi Kantor Kopertais VI wilayah Sumbar untuk minta perlindungan. Karena selama ini pengurus YP3SNI dibawah struktur Yuresman Wahid Cs tak obahnya hanya menjadikan STAI SNI sebagai ladang bisnis, mesin pencetak uang untuk memperkaya diri.






“Kami hanya ingin pengurus yayasan segera dirombak, dan Ketua STAI SNI tetap dipegang Muharizal,” pungkas Ool.  (Red)






*** Dikutip dari Harian Pagi Padang Ekspres




No comments:

Post a Comment