Thursday, August 13, 2015

Siapakah Datuak di Minangkabau ?



 
Di Minangkabau, Datuak adalah gelar adat yang diberikan kepada seseorang melalui kesepakatan suatu kaum atau suku di wilayah Minangkabau, Provinsi Sumatera Barat, dan selanjutnya disetujui sampai ke tingkat rapat adat oleh para tokoh pemuka adat setempat dalam payung panji Kerapatan Adat Nagari (KAN).

Gelar ini sangat dihormati dan hanya dipakai oleh kaum lelaki Minang yang akan atau telah menjadi pemangku adat/tokoh pemuka adat atau Penghulu (nama lain dari Datuk) bagi suatu suku atau kaum tertentu di Minangkabau.

Sebelum gelar ini disandang seseorang, mesti dilakukan upacara adat yang disebut malewakan gala (meekatkan gelar), dengan sekurangnya memotong seekor kerbau jantan, dan kemudian diadakan jamuan makan. Jika calon Datuak tersebut belum mampu mengadakan acara tersebut, maka dia belum berhak untuk menyandang gelar Datuak-nya secara adat.

Seseorang yang bergelar Datuak juga dapat disamakan dengan pemimpin di suatu kaum, suku, dan gelar tersebut juga khusus untuk kaum atau suku tersebut. Namun kadangkala ada juga gelar Datuak diberikan kepada seseorang (lelaki) hanya sebagai gelar kehormatan saja.

Seseorang yang telah menyandang gelar Datuak dan di-lewa-kan, maka masyarakat setempat biasanya tidak diperkenankan lagi untuk memanggil nama kecilnya, melainkan harus memanggil nama kebesarannya adat yang dilewakan. Datuak sekaligus berfungsi sebagai Pemangku Adat, terutama yang memiliki fungsi sebagai Panghulu, Manti, Malin, dan Dubalang.

Selain itu, jika ada masyarakat yang kedapatan dengan sengaja menghina dan merendahkan seseorang Datuak, orang tersebut dapat dikenai sanksi adat. Biasanya kejadian ini disebut arang tacoreng di kaniang. Untuk memulihkannya kembali harus digelar ritual adat menimbang salah, semacam  ritual perhelatan yang bertujuan meminta maaf sambil mengundang warga kampung..

Begitu pentingnya kedudukan seorang Datuak di Minangkabau, sekaligus menjadi kehormatan bagi kaum dan anak kemenakannya. Makin tinggi kedudukan seorang Datuak, otomatis semakin banyak pula  harta pusakanya, apahak itu dalam bentuk hewan ternak,  ladang, sawah, gurun,  areal garapan hutan ulayat, serta sebagainya.  Selain itu, Datuak beserta kaumnya juga punya rumah adat kebesaran yang disebut Rumah Gadang.

Pewarisan gelar Datuak
Berbeda dengan tradisi adat Melayu lain, yang pewarisannya bisa diturunkan pada anak laki-laki. Namun di Minangkabau gelar datuak hanya dapat diwariskan menurut sistem matriliniel alias garis keturunan ibu.

Bila seorang Datuak meninggal dunia, gelar Datuak tersebut hanya diberikan kepada saudara laki-lakinya, atau keponakan (kemenakan) yang paling dekat hubungan kekerabatannya dengan Datuak bersangkutan. Bila ada sesuatu hal persoalan, misalnya tidak punya saudara laki-laki kontan, dapat juga diberikan kepada laki-laki lain asal masih dalam satu suku, kaum, asalkan seluruh warga suku tersebut menyetujuinya.

Datuak yang baru dinobatkan otomatis memakai gelar yang dilekatkan, tanpa ada tambahan gelar lain. Misalnya sebelumnya si-A adalah Datuak Bandaro, jika kemudian diganti oleh si B maka gelar si-B otomatis menjadi Datuak Bandaro.

Jika suatu suku telah berkembang dengan banyak, dan kemudian telah berpencar secara berkelompok ke daerah lain, namun masih dirasa perlu memakai gelar Datuak, maka biasanya gelar Datuk sebelumnya di kampuang halaman tetap dapat dipakaikan kepada yang bersnagkutan.

Serta ada pula sebahagian kaum yang menambah satu atau dua kata lagi sesudah nama Datuk sebelumnya, misalnya nama Datuk sebelumnya adalah Datuak Bandaro, maka gelar Datuk belahannya adalah Datuk Bandaro Putiah, atau Datuak Bandaro Nan Putiah.

Dalam arti kata, setiap suku dapat melakukan pemekaran gelar Datuak tergantung dari kesepakatan kamum, suku masing-masing.

Gelar-gelar Datuak
Gelar Datuk tergantung pada masing-masing suku yang ada di Minangkabau. Berdasarkan tingkat status sosial dari gelar masing-masing Datuk, dapat dilihat dari gelar kebesaran yang diikuti setelah gelar Datuk tersebut.

Untuk gelar Datuak yang awal atau tertua biasanya terdiri dari satu suku kata yang berasal dari bahasa Sanskerta. Misalnya Datuak Katumanggungan.

Dan kemudian setelah masuknya pengaruh Islam, maka gelar Datuak ada diserap dari bahasa Arab. Berikut daftar gelar Datuk utama dalam tambo dan tradisi umum Wilayah Minangkabau:

Datuak Katumanggungan
Datuak Parpatiah Nan Sabatang
Datuak Bandaro
Datuak Makhudum
Datuak Indomo
Datuak Sinaro

Demikian artikal singkat ini kami sajikan buat anda warga Pusako News, semoga bermanfaat. (Bandaro Mudo)

****Saduran:  https://id.wikipedia.org/wiki/Datuk_di_Minangkabau

1 comment:

  1. Salah satu upaya melestarikan dan memelihara adat istiadat Minangkabau ini, maka dilaksanakan acara Batagak Pangulu Malewakan Datuak setelah 38 tahun kosong..#kotomarapak4angkek.blogspot.co.id

    ReplyDelete