Solok, Pusako— Setelah sempat diam sepanjang lima hari
terakhir, gejolak ratusan mahasiswa
Sekolah Tinggi Agama Islam Solok Nan Indah (STAI SNI) untuk meluapkan kemarahan
pada jajaran pegurus Yayasan Pembinaan Pengembangan Pendidikan Solok Nan Indah (YP3SNI)
kembali pecah, Kamis (13/8). Bahkan gerakan unjuk rasa kali ini mengklimaks, nyaris
diwarnai kekerasan, hingga seketika memaksa Ketua YP3SNI, Yuresman Wahit, harus
menandatangani surat pernyataan mundur dihadapan ratusan mahasiswanya sendiri.
Selain Ketua YP3SNI, Yuresman
Wahit, surat pernyataan mundur diatas kertas bermaterai 6000 sebagaimana disungguhkan
mahasiswa, juga ikut ditandatangani Sekretaris YP3SNI, Evi Lamswin. Kejadian seolah berlangsung diluar prediksi
Yuresman Cs, di halaman depan Kampus STAI, jalan Syekh Kukut, Kecamatan Tanjung
Harapan, Kota Solok. Meski dibawah pengawalan ekstra ketat Petugas Polres Solok
Kota, Yuresman Cs pun tetap saja dalam posisi terdesak, sama-sekali tak bisa membela
diri. Begitu tanda tangan selesai dibubuhi, langsung
disambut tepuk tangan meriah, diikuti riuhnya sorak-sorai kegirangan.
Tidak hanya itu, bersamaan dengan
prosesi pembubuhan tandatangan pernyataan mundur, para pengunjuk rasa dibawah
koordinator gabungan Badan Eksekutif Mahasiswa/ Majelis Permusyawaratan
Mahasiswa (BEM/MPM), Perwakilan Alumni dan Perwakilan Akademik, juga mendesak pengurus
YP3SNI untuk langsung mengembalikan mobil operasional yayasan ke mahasiswa. Yang
mana mobil operasional yayasan YP3SNI berwarna silver, kebetulan selama ini dipakai
oleh Sekretaris Yayasan, Evi Lamswin.
Seakan aksi demonstrasi pada
siang kemarin, sekitar pukul 12.45 wib, turut mengukir sejarah baru rentang
lima tahun terakhir, sekaligus menjadi gerakan kudeta terdahsyat bagi kelembagaan
yayasan YP3SNI yang selama ini telah memayungi perguruan tinggi islam swasta (PTIS)
terbesar di solok. Karena bersamaan dengan aksi penandatanganan surat mundur bagi
kepengurusan yayasan versi Yuresman Cs, juga dipersiapkan struktur pengurus
baru YP3SNI untuk selanjutnya diajukan ke Dewan Pembina YP3SNI.
“Tuntutan mahasiswa tidak
banyak, diantaranya Ketua YP3SNI, Yuresman harus mundur dari jabatannya. Begitupun
Sekretaris, Bendaha, serta hari ini juga mobil operasional YP3SNI beserta
surat-surat harus dikembalikan ke mahasiswa. Karena seluruh asset yang ada di
STAI SNI adalah haknya mahasiswa,” teriak Presiden Mahasiswa, Ool Faizin, dalam
orasinya yang hanya berjarak dua meter saja dengan Yuresman, Evi Lamswin, plus
dikelilingi ratusan massa.
Awalnya agenda pertemuan mahasiswa
dengan pihak yayasan direncanakan berlangsung di dalam sebuah ruangan STAI SNI,
setelah sebelumnya Yuresman Cs menggelar
Jumpa Pers di Rumah Makan Salero Kampuang, jalan raya Saok Laweh. Namun karena
kesal telah lama menunggu sejak pukul 08.00 wib pagi, proses pertemuan pun
dilangsungkan di halaman terbuka, dan terik matahari tengah berada tepat diatas
kepala pula. Meski Yuresman telah
berupaya memberikan penjelasan, pengertian, mahasiswa tetap saja tak kunjung
turun “gula darahnya”.
“Kami sudah terlalu kenyang
makan janji, selama ini pihak yayasan selalu ingin menang sendiri, memanfaatkan
lembaga untuk dikuras. Hari ini juga pengurus YP3SNI harus turun dari jabatan, dan
menandatangani surat pengunduran diri. Berikut mobil operasional beserta
kuncinya yang selama ini dipakai yayasan,” tukas Ool Faidzin, dengan wajah memerah.
Tuntutan yang sama ditengah
ratusan massa juga dimuntahkan Wakil Ketua I STAI SNI Zamrisman, atas nama
pengelola lembaga pinyaknya mendesak ikut mendesak pengurus YP3SNI untuk langsung
mundur dari jabatannya lewat menandatangani surat mundur, dan mengangkat
pengurus baru. Menolak penggabungan STAI SNI – UISB, karena antara STAI dan
UISB bernaung dibawah lembaga berbeda, yaitu STAI dibawah naungan Diktis – UISB
dibawah koordinasi DIKTI.
“Demi menyelamatkan lembaga, tidak ada pilihan lain, pengurus sekarang
YP3SNI harus mundur. Ditambah kondisi saat ini kian tak kondusif, kemarahan
mahasiswa beserta seluruh civitas akademika betul-betul sudah sampai di titik klimaknya,”
tegas Zamrisman pula.
Begitu pula halnya dengan pernyataan
salah-seorang Perwakilan Alumni STAI SNI, Ustazt Doni, ketika diberikan kesempatan
berbicara, pun ikut terpancing meluapkan segerobak kritikan, diikuti kalimat-kalimat
pedas atas buruknya kinerja pengurus YP3SNI. Terakhir, menyangkut terbitnya
surat pemecatan mendadak Ketua STAI SNI, Muharizal, pasca berlangsungnya acara
wisuda, hingga mengakibatkan penandatanganan ijazah bagi 350 Wisudawan menjadi berantakan.
“Sungguh keterlaluan, rentang
2012-2015 sudah delapan kali terjadi pergantian pimpinan di STAI SNI, terakhir
Muharizal dipecat oleh yayasan digantikan Masri Elmahsyar yang juga menjabat
Rektor UISB, ” ketus Doni.
Sebelumnya, Ketua YP3SNI,
Yuresman Wawid, sangat menyayangkan terjadinya aksi unjuk rasa, bahkan gerakan kudeta
atas dirinya selaku ketua yayasan, karena menurutnya semua tugas dan tanggung-jawab
sudah dijalankan sebagaimana mestinya. Soal pemecatan Ketua STAI, Muharizal, katanya
terpaksa harus dilakukan karena sejauh Muharizal tidak punya kesepahaman visi/misi
dengan yayasan guna membangun lembaga.
“Kalau memang dianggap tidak
kapabel, saya pun siap untuk mundur dari jabatan, Namun rasanya selama ini saya
telah bekerja maksimal, berusaha membesarkan STAI SNI,” jelas Yuresman ketika
memberikan keterangan pers di Rumah Makan Salero Kampuang.
Terkait pinjaman dana lembaga Rp3,8
milliar oleh seorang pengurus pengurus yayasan, Islamidar Nadirlan, menurutnya
persoalan tersebut sudah masuk ke ranah hukum, dan setiap perkembangannya
selalu disampaikan ke Dewan Pembina.
“Sekali lagi saya tekankan,
Gamawan Fauzi pun selaku pendiri YP3SNI tidak pernah terlibat masalah keuangan
dengan STAI SNI, bahkan sepersen pun dia tidak pernah. Termasuk juga saya, hanya
tulus mengabdi, bukan berharap materi. Soal materi, kebetulan saya juga punya
usaha sendiri,” lurusnya. (Bandaro Mudo)
No comments:
Post a Comment