Wednesday, August 12, 2015

Sungai Sorganya Anak Kampung


Sudah menjadi tradisi, sungai yang membelah perkampungan menjadi sorganya para anak-anak untuk meluapkan kegembiraan berenang bersama. Apalagi sungai tersebut airnya mengalir cukup jernih berasal dari mata air pegunungan, akhirnya bisa habis hari seharian bagi mereka untuk terus berkecimpung di lubuk langganannya.

Yang paling mengasyikan bagi anak-anak saat mandi di sungai, yakni melompat setinggi mungkin dari batu ke lubuk, selanjutnya berkecimpung ke-sana sini sesuka hati.

Umumnya para anak-anak nagari hampir di seluruh daerah se-Seantro Minangkabau, suka mandi dengan telanjang bulat, tak begitu hiraukan apakah banyak orang melihatnya, dan berlalu-lalang. Beginilah kebahagiaan anak kampung, tawa dan canda satu sama lain senantiasa menyatu dengan alam yang senantiasa abadi menemani hari-hari mereka.

Apapun situasinya, setiap sepulang sekolah, jelang belajar mengaji ke Surau, tak ketinggalan mandi-mandi ke sungai, seraya bergelut penuh kegirangan. Kadang diantara mereka tak menyadari jika masih ada tugas diberi orang tua untuk mengembalakan sapi, kambing di gurun, hingga begitu sampai di rumah langsung dimarahi Bapak.

Namun tak mengapa, bagi mereka keceriaan dan kebersamaan adalah masa-masa terindah yang harus diikuti, menuju kedewasaan menjadi manusia sejati. Berbeda dengan anak kota/ rumahan, punya banyak mainan, tapi hatinya cenderung tak bebas.

Sungai adalah sorganya anak-anak. Seperti halnya para anak-anak di salah satu perkampungan kawasan Sijunjung, terlihat begitu ceria menikmati kebebasan mandi-mandi di sungai yang membelah kampung mereka. Airnya begitu sejuk, bersih, sekaligus memberikan sumber kehidupan bagi penduduk setempat.

Sungai juga bahagian mahakarya tuhan yang harus tetap dijaga, dipelihara kelestariannya. (Bandaro Mudo) 
 

No comments:

Post a Comment